Surat Terbuka Untuk Prabowo; Kami Benci Anda!!!


Surat Terbuka Rakyat Jelata untuk Baginda Raja Prabowo: Kami Benci Anda!

Baginda Prabowo, perkenalkan, hamba rakyat Indonesia. Hamba mendeklarasikan bahwa hamba membenci baginda raja. Bukan karena baginda anak orang kaya, tapi baginda anak orang kaya yang suka merendahkan rakyat jelata.

Hamba tidak anti orang kaya. Tapi hamba anti dengan gaya orde baru. Hamba rakyat Indonesia, tidak suka dihina. Perkenalkan hamba, orang yang lahir dari rakyat jelata. Tidak kaya-kaya amat, juga tidak miskin-miskin amat. Hina Boyolali, baginda menghina seluruh negeri Indonesia. Hamba benci Prabowo.

Tapi melihat cara bicara baginda, hamba membenci baginda. Hati hamba penuh kebencian! Kebencian hamba memuncak, membuncah, melihat arogansi dari baginda raja Prabowo, anak orang kaya yang benar-benar tidak mencerminkan orang kaya yang baik hati. Baginda tidak pernah susah seperti kebanyakan dari kami. Rendahkan Boyolali melalui tampang.

Kalau tidak pernah susah, jangan menghina kami. Kami ini setiap hari bekerja untuk anak istri kami. Kami berjihad demi keluarga kami. Kenapa kamu malah merendahkan warga Boyolali? Merendahkan warga Boyolali, artinya merendahkan Indonesia.

Hamba ini seperti kebanyakan orang di negeri ini. Orang biasa-biasa saja, yang hidup di tengah-tengah garis antara si kaya dan si miskin. Hamba akan menggunakan istilah “kami” dan “Anda”.

Karena jujur saja, hamba tidak menganggap baginda sebagai raja lagi. Kamu adalah Prabowo, anak orang kaya yang menghina warga Boyolali, saudara kami.

Penulis lahir di ujung timur Indonesia. Tidak timur-timur amat sih. Tapi setidaknya, ya bisa dikatakan timur lah. Waktu Indonesia ikuti timur. Berbeda dua jam dengan Hambalang, yang ada di Barat. Wah. Ternyata orang-orang Barat itu sombong-sombong ya. Semakin kebarat-baratan.

Tapi ingat, Anda itu tinggal di Indonesia, yang dikenal dengan adat ketimuran. Jika Anda tinggal di negara timur, jangan pakai gaya barat untuk “Make Indonesia Great Again”. Tidak perlu pakai moda transportasi ala-ala barat, Indonesia sudah great di era Jokowi, presiden kami. Presiden Indonesia.

Anda bukanlah bagian dari kita.

You’re not one of us. - Begitu bahasa Inggrisnya, kalau Anda tidak mengerti bahasa Indonesia.

You’re one amongst the westerner. We are easterner. So, what you just said in past days, make us understand that you’re a foreigner. You don’t deserve the power in Indonesia.

Anda berlagak peduli dengan rakyat miskin. Tapi nyatanya? Kebiasaan dari kecil Anda dalam menghina orang-orang kecil, masih terbawa sampai sekarang.

Anda membongkar diri Anda sendiri, Mr. P. Hey Mr. P, kami tahu kalau Anda dari kecil sudah terbiasa dengan hotel, kehidupan glamor. Kenapa? Karena orang tua Anda orang kaya!

Tapi kebanyakan kami yang ada di negara Indonesia ini adalah orang-orang sedang dan bahkan cenderung ada di ekonomi ke bawah. Sejak tahun 1998, ada sekitar 20-an persen orang Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Makan sehari sekali pun sudah syukur puji Tuhan, alhamdulillah. Tuhan masih memberkahi kami makanan. Sekarang di tahun 2018, Indonesia sudah membaik, di era Joko Widodo, orang yang lahir bukan dari keluarga kaya itu, memerdulikan kami. Kami rasakan betul pemerataan pembangunan di Timur Indonesia.

Hei, Mr. P. Kamu itu inkonsisten. Katanya membela rakyat miskin, tapi di sisi lain masak menganggap warga Boyolali dengan “tampang Boyolali” ini, sebagai orang-orang yang mungkin diusir dari hotel mewah berbintang?

Anda pikir kami tidak tahu, bahwa ketika ada hotel yang mengusir orang dari tampangnya, hotel itu bisa dituntut dan diperkarakan di meja hijau? Kamu tahu tidak meja hijau itu apa?

Atau jangan-jangan, yang kamu tahu meja hijau itu adalah meja billiard yang harganya ratusan dolar? Tempat bola biliar disodok-sodok?

Orang-orang Boyolali pun angkat suara. Bupati Boyolali, orang nomor satu di Boyolali pun angkat suara terhadap apa yang Anda bicarakan, Mr. P. Bupati Boyolali memberikan kebebasan Anda menghina dan mengejek “tampang Boyolali”.

Tapi begini, jangan salahkan Indonesia, jika seluruh Indonesia melihat kesombonganmu, dan tidak memilihmu. Jangan nangis. Jangan mewek. Nanti kamu dapatkan sendiri karmanya. Tuhan melihat orang kecil. Tuhan bersama orang-orang kecil.

Salam, dari rakyat jelata, orang biasa. Yang nyeruput kopi di gelas plastik. Bicara tentang plastik, gimana kasus Ratna, Mr. P? Baswaslu ke mana? Buta? Berlagak jadi Wiro Sableng kena efek kapak 212 dan kardus?

Penulis: Manuel Mawengkang
https://seword.com/author/mawengkang


Upload by: Roudhoh at-Tholibiin

Tags :

JHS

LAW FIRM

JH SITUMORANG & PARTNERS

Advokat yang terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), memiliki pengalaman bidang hukum. Sebelumnya pernah bergabung dengan beberapa Firma Hukum lainnya di Jakarta, Yogyakara, Bandung, dan Bali, juga pernah bergabung dengan kantor hukum di Medan.

  • JH. SITUMORANG, SH. C.NS
  • Lawyer
  • Sumatera Utara - Indonesia
  • jh@situmorang.or.id
  • +62 81 297 366 877

Post a Comment