Pilkada Jangan Golput, Djoss Kali Bah!

Ini Medan Bung - Lae, kemarin kan ada debat Cagub-Cawagub Pilgubsu, betul gak? Iya betul loh, kemarin aku nonton debatnya di Kompas TV. Kelen yang udah nonton kek nya tahu lah siapa yang bakal kelen pilih? Bagi yang belum nonton kemaren, tengoklah dulu artikelku ini sampai habis. Bisa jadi nambah wawasan dan referensi soal yang bakal kelen pilih pas tanggal 27 Juni nanti.

Jadi gini lae, aku itu jomblo. Jadi gak heran lah malam minggu aku kuhabiskan di rumah aja. Pas pulak kemarin aku lagi malas main Mobile Legends sama main PUBG Mobile. Jadilah aku nengok Kompas TV, karena ku kira bakal ada lanjutan Stand Up Comedy Season 8. Eh tahunya malah ada debat kandidat Cagub Sumatera Utara. Jujur sebelumnya aku gak tahu kalo ada debat. Kek mana mau tahu, main game aja kerjaku. Paok kali kan aku ini? Lah kok ngegas pulak yah?

Akhirnya kutontonlah debat itu. Aku memang udah pasti 100 persen bakal memberikan suara aku buat Pak Djarot dan Bang Sihar. Jadi debat ini ku jadikan amunisi aja buat ngabarin ke kawan dan sodaraku.


Pas aku dengar pemaparan visi dan misi mereka, kutengok Pak Djarot ini punya sesuatu yang relatif baru di Sumut kita ini. Beliau memang selalu bicara pengalamannya di Jakarta. Dan bahkan program dia semasa di Jakarta mau diterapkannya di sini. Pas ku simak lebih lanjut, ternyata yang mau diterapkannya itu e-budgeting. Paten! Langsung bersorak aku lae pas dengar Pak Djarot bilang kek gitu.

Yang ku rasakan, pengelolaan anggaran di Sumut itu gak transparan kali. Sehingga anggaran itu dijadikan lahan basah oleh mereka yang duduk di atas sana. Makanya gak usah heran lae kalau dua Gubernur kita terdahulu sama puluhan anggota DPRD kita jadi tersangka kasus korupsi. Soalnya yah karena gak transparan itu tadi.

Cobak kalo Pak Djarot nerapkan e-budgeting tadi. Semua informasi anggaran dan pengelolaannya dapat kita akses. Jadi mereka yang punya mental maling itu gak bakalan bisa maling lagi. Stress stress lah kelen gak bisa maling lagi. Duit itu bukan hak kelen, itu hak kami semua. Kami gak mau ngerasai lagi jalan belobang, trotoar belobang, sampah dimana-mana, banjir tiap hujan deras. Betullah kami gak mau kek gitu lagi. Makanya Pak Djarot mau nerapi e-budgeting itu Djoss kali kurasa.

Selain bersorak gara-gara e-budgeting, aku juga bersorak gara-gara gagasan reformasi yang beliau sampaikan. Memang dari dulu aku itu palak kali kalau nengok birokrasi di Sumut ini. Semua urusan mesti uang tunai. Urus apa-apa, uang harus disiapkan biar cepat siap. Gadak uangmu? Sampai Liverpool juara Premier League pun gak bakal siap-siap itu berkas yang kau urus. Makanya pas Pak Djarot bilang mau bikin semua urusan mudah dan transparan, aku bersorak. Sampe-sampe kakakku bilang aku kek orang gila. Bodo amat ku pikir. Yang penting aku senang akhirnya ada orang yang betul-betul mau memajukan Sumut kita ini.

Reformasi birokrasi jelas jadi topik yang menarik buat aku. Dan Pak Djarot dengan meyakinkan menjawab akan menerapkan sistem insentif dan penghargaan bagi para aparatur sipil negara yang kinerjanya baik. Jadi, dengan demikian mereka semua akan terus bekerja secara maksimal demi mewujudkan Sumatera Utara yang semua urusannya mudah dan transparan.

Sementara lawan Pak Djarot terus mengatakan bahwa beliau putra asli Sumut. Bagi aku, itu sama sekali gak memengaruhi pilihanku kepada Djoss. Karena gini lae, dua Gubernur terakhir itu putra daerah juga nya. Tapi jadi tersangka korupsi juga nya orang itu. Jadi gak palak penting kali lah itu kurasa. Kita mau nyari pemimpin untuk membenahi Sumut kita. Dan untuk membenahinya lae, kita perlu mereka yang telah teruji, telah berpengalaman dalam mengelola suatu daerah. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik? Makanya lae karena pengalaman adalah guru terbaik, kita harus memilih yang berpengalaman.

Ku bilang sama kelen, orang kalau udah bawa-bawa latar belakangnya daripada program, artinya orang itu gak punya program bagus yang bisa ditawarkan. Kelen mau Sumut kita maju atau stagnan aja?

Kesempatan kita untuk menuju Sumut hebat, adil, dan merata itu sudah ada depan mata kita lae. Masa kita mau sia-sia kan gitu aja? Pilihan kelen kalau udah bulat ku hargai, tapi kalau pilihan kelen masih gantung, perhatikanlah tulisan-tulisanku. Saat ini kita gak boleh golput. Gunakan suara kita untuk Sumatera Utara yang semua urusannya mudah dan transparan. Ayolah kita Djoss kan Sumut ini. Ingatkan semua sodara, abang, kakak, uwak, kawan, musuh, kawan maen Mobile Legends kelen supaya jangan golput tanggal 27 nanti.


(Samuel Anthony)

Tags :

JHS

LAW FIRM

JH SITUMORANG & PARTNERS

Advokat yang terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), memiliki pengalaman bidang hukum. Sebelumnya pernah bergabung dengan beberapa Firma Hukum lainnya di Jakarta, Yogyakara, Bandung, dan Bali, juga pernah bergabung dengan kantor hukum di Medan.

  • JH. SITUMORANG, SH. C.NS
  • Lawyer
  • Sumatera Utara - Indonesia
  • jh@situmorang.or.id
  • +62 81 297 366 877

Post a Comment